Oleh: Taufik Hidayah Mahasiswa INAIFAS Kencong Jember
Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam dunia Islam. Dakwah dan Islam merupakan dua bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena Islam tidak akan tumbuh dan berkembang tanpa adanya dakwah.
Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan aktivitas dakwah. Hal ini dapat dilihat dari dua fungsi utama pondok pesantren, yaitu sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agama Islam.
Sepanjang sejarah perjalanan umat Islam (Indonesia), ternyata kedua fungsi utama tersebut telah dilaksanakan oleh pondok pesantren (pada umumnya) dengan baik, walaupun dengan berbagai kekurangan yang ada. Dari pondok pesantren lahir para juru dakwah, para pengajar (mu’alim), ustadz, para kiai pondok pesantren, tokoh-tokoh masyarakat, bahkan yang memiliki profesi sebagai pedagang, pengusaha ataupun bidang lainnya. Melihat pertumbuhannya, pesantren telah beberapa kali mengalami perubahan dalam sistem pendidikannya dan isi kajian yang ada di dalamnya, yang dimulai sejak masuknya Islam ke Indonesia abad XIII. Seiring dengan perubahan jaman, maka di era reformasi dan globalisasi yang serba modern mengakibatkan prilaku kehidupan masyarakat turut bergeser sehingga menimbulkan berbagai perubahan sosial yang bukan hanya melibatkan aspek lahiriah, tetapi juga mempengaruhi nilai keagamaan suatu masyarakat. Quraish Shihab menyatakan bahwa setiap masyarakat mempunyai ciri khas dan pandangan hidupnya, mereka melangkah berdasarkan kesadaran tentang hal itu, yang melahirkan watak dan kepribadiannya yang khas. Pelaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, terwujud dengan baik dan berkesinambungan apabila nilai agama terstruktur dan terpelihara dalam kehidupan pribadi dan masyarakat yang berawal dari keluarga.
Salah satu upaya untuk mempertahankan nilai ajaran agama di samping melalui kehidupan keluarga adalah melalui sistem pendidikan, antara lain melalui pendidikan pondok pesantren. Tata nilai yang berkembang di pesantren mengajarkan, bahwa seluruh aktifitas kehidupan adalah bernilai ibadah. Sejak memasuki lingkungan pesantren, seorang santri telah diperkenalkan dengan suatu model kehidupan yang bersifat keibadatan. Ketaatan seorang santri terhadap kiai merupakan salah satu manifestasi atas ketaatan yang dipandang sebagai ibadah. Keberadaan pondok pesantren di Indonesia, dalam perkembangannya sangat berpengaruh terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan. Hal ini disebabkan bahwa dari sejak awal berdirinya pesantren disiapkan untuk mendidik dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat melalui pengajian, baik dengan sistem tradisional maupun modern.
Pesantren pada umumnya memiliki kesamaan antara satu pesantren dengan pesantren yang lain, yaitu adanya kesamaan ideologi serta memiliki kesamaan referensi dengan metode pengajaran yang sama, sehingga menjadikan pesantren memiliki kekuatan yang cukup signifikan dan dapat diperhitungkan oleh siapapun juga. Kekuatan yang dimiliki oleh pesantren di antaranya karena pondok pesantren tumbuh dan diakui oleh masyarakat sekitar dengan sistem asrama. Santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan kepemimpinan seorang kiai, dengan ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Perkembangan pendidikan pondok pesantren merupakan perwujudan dari kebutuhan masyarakat akan suatu sistem pendidikan alternatif. Keberadaan pondok pesantren tersebut sebagai lembaga pendidikan, juga sebagai lembaga dakwah dan syiar Islam serta sosial keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar